Pengenalan Sebuah kode batang atau kode palang (bahasa Inggris : barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin.
Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan
spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi
linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik,
heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode
matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D
sering juga disebut sebagai kode batang.
Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem
pemeriksaan di swalayan, tugas dimana mereka semua menjadi universal
saat ini. Penggunaannya telah menyebar ke berbagai kegunaan lain juga,
tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC). Sistem terbaru, seperti RFID,
berusaha sejajar di pasaran AIDC, tapi kesederhanaan, universalitas dan
harga rendah kode batang telah membatasi peran sistem-sistem baru ini.
Seharga US$0.005 untuk membuat kode barang bila dibandingkan dengan RFID yang masih seharga sekitar US$0.07 hingga US$0.30 per tag.
Kode batang dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus. Di Jepang, kebanyakan telepon genggam memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui platform smatphone. Kegunaan Kode batang (barcode) terutama UPC, sudah menjadi bagian penting
dalam peradaban modern. Penggunaan yang sudah tersebar luas menjadikan
kode batang terus digunakan dan berkembang dengan baik,seperti:
- Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store,
sudah menggunakan dan memiliki kode batang UPC. Hal ini sangat membantu
dalam melacak seluruh item yang dibeli dengan memunculkan harga dan
data yang sebelumnya sudah program.
- Penggunaan pada kartu anggota Ritel (hampir seluruh toko ritel
seperti alat olah raga, kosmetik, peralatan kantor, obat, dan factory
outlet) untuk mengidentifikasikan konsumen yang menjadi anggota.
- Pelacakan gerakan item, termasuk sewa mobil, bagasi maskapai
penerbangan. Sejak tahun 2005, maskapai menggunakan standar IATA 2D kode
batang di boarding pass (BCBP).
- Beberapa 2D kode batang embed hyperlink ke halaman web page. Sebuah telepon genggam mampu dapat digunakan untuk membaca kode batang dan browsing situs yang terhubung.
- Pada 1970-an dan 1980-an, perangkat lunak kode sumber ini kadang-kadang dikodekan dalam kode batang dan dicetak di atas kertas.
Kategori Berdasarkan Kegunaan Terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu:
- Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail,
salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya
digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.
- Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya
digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe
ITF.
- Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering
digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang
menunjukkan ISSN suatu buku.
- Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi
biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah
satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.
- Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non
retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di
perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini
adalah Code 39.
- Barcode untuk keperluan lain.
|