JAKARTA - Kementerian
Perindustrian (Kemperin) akan menggenjot Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI) mulai tahun depan. SNI ini demi menjaga standar
berbagai produk yang beredar di pasar domestik. Sekretaris
Jenderal Kemperin, Anshari Bukhari bilang, pihaknya berniat menyusun 64
RSNI baru untuk berbagai sektor industri. "Ini upaya perlindungan bagi
industri nasional dari persaingan usaha tidak sehat di tengah krisis
global," ungkap Anshari, Kamis (27/12). Industri bidang makanan
dan minuman, logam, kimia baik hulu dan hilir, maupun komponen otomotif
dan elektronik akan menjadi fokus perhatian Kemperin dalam menyusun
RSNI tahun depan. Untuk menetapkan standar ini, Kemperin sudah
siap berkomunikasi dengan pelaku industri terkait. Sementara proses
penetapannya sendiri bisa memakan waktu enam bulan sampai satu tahun
lantaran harus dinotifikasi ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
Tahun ini, Kemenperin sudah menyusun 106 RSNI. Namun hanya beberapa di
antaranya baru bisa disahkan menjadi SNI maupun SNI Wajib tahun depan.
Sepanjang tahun ini, standarisasi untuk industri tekstil dan mainan
menjadi prioritas. Kemperin melihat, tren impor kedua sektor ini terus
meningkat dan ada laporan produk unpor dua jenis produks tersebut
berkualitas buruk. Sejak tiga tiga tahun silam, Kemperin sudah
menyusun 307 RSNI. Namun, Anshari bilang, setidaknya hingga beberapa
tahun ke depan minimal masih memerlukan sekitar 200 RSNI lagi untuk
disahkan menjadi SNI dan SNI Wajib. Selain sektor yang dibutuhkan,
sektor lain yang dipandang perlu untuk mendapatkan perlindungan adalah
sektor furnitur, otomotif, dan sektor maritim. Kepala Badan
Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya menambahkan, dengan
penerapan SNI, proses produksi industri domestik bisa lebih efisien dan
optimal sehingga bisa mengurangi biaya yang tidak perlu. "Bila proses
produksinya baik maka akan meningkatkan kualitas daya saing produk
tersebut," kata Bambang. Tahun ini, BSN menargetkan
mengeluarkan 200 aturan SNI baru. Sedangkan untuk tahun depan, BSN
menargetkan bisa membuat 600 SNI lagi. "BSN menargetkan bisa mengesahkan
SNI tiga kali lipat dari tahun ini," ujarnya. Per April 2012, BSN sudah
mengeluarkan 7.261 SNI.
Sumber : Kontan Harian |