Language : Indonesian
    English
    Chinese
(021) 30011772 Visitors : 1328401
Saturday, 23rd November 2024 PerizinanIndonesia.com
Support
home about services news event contact contact
News Category
Latest News   BPOM   DEPKES   POSTEL   SNI   MEREK   PERATURAN   PERDAGANGAN  
News Search
 
Harga Sarang Burung Walet Anjlok

Sejumlah pengusaha sarang burung walet di Kabupaten Aceh Selatan terancam gulung tikar. Pasalnya, sejak dua tahun terahir ini harga jual sarang burung walet putih dan hitam merosot tajam. Sarang burung walet putih yang sebelumnya tembus Rp 9 juta /Kg, kini anjlok menjadi Rp 3 juta/Kg, demikian juga dengan harga sarang walet hitam yang sebelumnya Rp  4,5 juta/Kg kini turun menjadi Rp 500.000/kg.

"Penurunan harga tersebut telah berlangsung sejak 2011 lalu hingga sekarang. Turunnya harga sarang walet mentah ini semakin membuat resah pengusaha walet. Utamanya pengusaha yang tergolong kecil. Jika kondisi ini terus berlanjut, tak menutup kemungkinan pengusaha sarang burung tersebut bakal gulung tikar. Oleh karenanya kami meminta Pemerintah Pusat untuk menjalin kerjasama dengan Cina dan Thailan selaku negara penampung sarang burung walet tertinggi di dunia," pengusaha Sarang Burung Walet asal Kluet Raya, H Buyung Medan alias BM kepada Serambi, Kamis (10/1).

Menjawab pertanyaan Serambi terkait penyebab merosotnya harga jual sarang walet, H Buyung Medan mengaku tidak tahu persis mengapa harga sarang walet anjlok di pasaran. Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada yang menyebutkan ini merupakan dampak sistem perdagangan sarang burung walet di Cina dan Thailan telah mengalami penurunan.

"Sebenarnya kiblat perdagangan terbesar sarang walet adalah Cina dan Thailan. Tapi informasi yang beredar, karena situasi perdagangan di sana sedang kacau, diperkirakan ini salahsatu dampak yang mengakibatkan anjloknya pasaran sarang burung," paparnya.

Diakuinya, akibat anjloknya harga jual sarang burung walet tersebut sebagian pengusaha harus melakukan pengurangan tenaga kerja. Sebab menurutnya jika menampung banyak pekerja (karyawan) akan tidak setimpal dengan hasil penjualan sarang walet.

"Padahal sebelumnya kalau sudah mendekati hari raya imlek harga jual sarang burung walet mulai naik, namun sekarang tidak lagi demikian. Malah pengusaha lebih sulit lagi mencari penampungnya. Kondisi seperti ini tentunya berbanding balik dengan kondisi yang terjadi di tahun 2011 lalu, dimana penampungnya datang sendiri mencari sarang burung walet tersebut," papar H Buyung yang sudah memulai usaha pembudidayaan sarang burung walet sejak tahun 1976 ini.
 
Related News
Aturan Ekspor Kopi diperlonggar
Cara Mengetahui Keaslian Nomor BPOM Suatu Produk
Merek Kosmetik Berbahaya
Ketentuan Sertifikasi Alat dan Perangkat Komunikasi
Syarat - Syarat Pengurusan SNI
Kementrian Perindustrian Siapkan 64 Rancangan SNI
 
     
     
  << Previous News | Next News >>    
         
         
 
© PerizinanIndonesia.com Nov.2012