|
Harga Sarang Burung Walet Anjlok |
|
|
Sejumlah pengusaha sarang burung walet di Kabupaten Aceh Selatan
terancam gulung tikar. Pasalnya, sejak dua tahun terahir ini harga jual
sarang burung walet putih dan hitam merosot tajam. Sarang burung walet
putih yang sebelumnya tembus Rp 9 juta /Kg, kini anjlok menjadi Rp 3
juta/Kg, demikian juga dengan harga sarang walet hitam yang sebelumnya
Rp 4,5 juta/Kg kini turun menjadi Rp 500.000/kg.
"Penurunan
harga tersebut telah berlangsung sejak 2011 lalu hingga sekarang.
Turunnya harga sarang walet mentah ini semakin membuat resah pengusaha
walet. Utamanya pengusaha yang tergolong kecil. Jika kondisi ini terus
berlanjut, tak menutup kemungkinan pengusaha sarang burung tersebut
bakal gulung tikar. Oleh karenanya kami meminta Pemerintah Pusat untuk
menjalin kerjasama dengan Cina dan Thailan selaku negara penampung
sarang burung walet tertinggi di dunia," pengusaha Sarang Burung Walet
asal Kluet Raya, H Buyung Medan alias BM kepada Serambi, Kamis (10/1).
Menjawab pertanyaan Serambi
terkait penyebab merosotnya harga jual sarang walet, H Buyung Medan
mengaku tidak tahu persis mengapa harga sarang walet anjlok di pasaran.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada yang menyebutkan ini
merupakan dampak sistem perdagangan sarang burung walet di Cina dan
Thailan telah mengalami penurunan.
"Sebenarnya kiblat
perdagangan terbesar sarang walet adalah Cina dan Thailan. Tapi
informasi yang beredar, karena situasi perdagangan di sana sedang kacau,
diperkirakan ini salahsatu dampak yang mengakibatkan anjloknya pasaran
sarang burung," paparnya.
Diakuinya, akibat anjloknya harga jual
sarang burung walet tersebut sebagian pengusaha harus melakukan
pengurangan tenaga kerja. Sebab menurutnya jika menampung banyak pekerja
(karyawan) akan tidak setimpal dengan hasil penjualan sarang walet.
"Padahal
sebelumnya kalau sudah mendekati hari raya imlek harga jual sarang
burung walet mulai naik, namun sekarang tidak lagi demikian. Malah
pengusaha lebih sulit lagi mencari penampungnya. Kondisi seperti ini
tentunya berbanding balik dengan kondisi yang terjadi di tahun 2011
lalu, dimana penampungnya datang sendiri mencari sarang burung walet
tersebut," papar H Buyung yang sudah memulai usaha pembudidayaan sarang
burung walet sejak tahun 1976 ini. |
|
|
|
|
|