Satu hal yang
sudah menjadi "tradisi" kita ketika akan membeli kosmetik adalah
mencobanya. Dan hampir setiap produk kosmetik pasti ada tester-nya.
Tapi ternyata, dengan melakukan ini kita secara tak sadar mendekat ke risiko fatal.
Ketika kosmetik
dibiarkan terbuka dan terkena udara, dapat menjadi tuan rumah bagi
berbagai bakteri dan virus tak ramah, yang kemudian menjadi sangat
berbahaya.
Seorang peneliti telah mempelajari permukaan tester kosmetik yang berumur lebih dari dua tahun.
Apa bahaya yang mungkin kita temui dari menggunakan tester makeup di sebuah counter kosmetik?
Penggunaan
tester produk kosmetik mata dan bibir menjadi perhatian khusus yang
dapat dengan mudah menularkan infeksi virus atau bakteri.
Ada beberapa
kasus dilaporkan, yakni terjadinya konjungtivitis bakteri, infeksi pada
selaput lendir mata yang disebabkan oleh penggunaan maskara dan eyeliner
yang terkontaminasi. Ada pula laporan kasus infeksi mata terkait dengan
tester makeup yang menginfeksi selaput lendir luar mata dan
mengakibatkan kehilangan penglihatan.
Kita juga dihadapkan pada risiko luka herpes dari penggunaan tester lipstik yang terkontaminasi.
Apa yang harus kita lakukan jika perlu menguji warna make up sebelum membeli?
- Untuk
amannya, terapkan tester kosmetik pada punggung tangan kita. Karena
bahaya sebenarnya terjadi ketika tester kosmetik diterapkan pada selaput
lendir wajah, seperti mata.
- Alternatif
lain untuk menghindari bahaya ini adalah dengan berlangganan pada toko
kosmetik yang melayani tester tunggal. Beberapa counter kosmetik sudah
melakukan ini untuk menghindari risiko penularan infeksi.
- Jika kita harus mencoba kosmetik, minta sikat atau aplikator baru yang steril dan hindari tester produk mata dan bibir.
- Jangan gunakan tester makeup pada kulit yang terluka atau terkelupas.
- Dan jika
kita mendapati botol tester makeup cair yang tampaknya sudah tidak
layak, sebaiknya hindari menggunakannya, karena ini bisa menjadi tanda
kontaminasi bakteri.
|