BESI ATAU BAJA
Direktorat Jenderal Industri Logam,Mesin,Alat Transportasi,dan Elektronika (ILMATE) bersama pemangku kepentingan
tengah berupaya untuk mengendalikan impor besi dan baja. Sebab adanya impor di
sektor hilir industri besi dan baja membuat spekulan tumbuh subur.
Jika impor besi dan baja tidak dikontrol dan
semakin besar, akan membahayakan keberlangsungan industri hulu di dalam negeri. Para investor pun akan enggan untuk
berinvestasi di sektor ini jika harga pasar dikendalikan oleh para spekulan.
Industri besi dan baja sangat penting bagi
perekonomian Indonesia. Sebab industri ini merupakan penopang dari industri
lainnya.
Industri besi dan baja adalah mother of industry
dari industri-industri lain, jadi kita harus terus jaga supaya iklim investasi
industri ini di Indonesia tetap kondusif. Jangan sampai Indonesia jadi ajang
spekulan untuk besi dan baja.
Kemenperin memacu pengembangan
industri logam berbasis sumber daya lokal karena prospek sektor induk ini di
masa mendatang masih cukup potensial.
Industri logam disebut sebagai
mother of industry karena produk logam dasar merupakan bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lain, di antaranya industri otomotif, maritim,
elektronika, serta permesinan dan peralatan pabrik,dll.
Kemenperin memfokuskan pada program
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Program ini merupakan salah
satu upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat maupun badan usaha agar lebih menggunakan produk dalam negeri.
Dengan melalui P3DN, dapat diberdayakan industri
dalam negeri melalui pengamanan pasar domestik, mengurangi ketergantungan
kepada produk impor, serta meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.
Selain itu, melalui pelaksanaan
berbagai pameran, yang diharapkan masyarakat dapat mengetahui kemampuan industri logam di dalam negeri dan menyadari akan pentingnya penggunaan produk
dalam negeri untuk memajukan industri logam nasional.
BAJA PADUAN
1. HS
Code : 72.08 =
Produk canai lantaian dari besi atau baja ukan paduan, dengan lebar 600 mm atau
lebih, dicanai panas, tidak dipalut, tidak
|